Raja Langke Galang Penakluk Istana Ular
Raja Langke Galang Penakluk
Istana Ular
sumber foto mediaindonesia.com
Para Raja
menamai desa itu Galang penakluk Istana Ular. Sedangkan penamaan istana ular
karena sang ular membantu masyarakat dalam menyelesaikan penderitaan akibat
raja Tua Darat. Setelah kejadian itu, di desa Galang sering dikejutkan dengan
sesosok roh yang sering menyerupai manusia dan bersifat seperti Tua Darat
karena sering mengganggu penduduk. Mereka menamai roh itu darat atau ba tara,
setan yang menyerupai manusia dan sangat licik untuk mengelabui manusia. Sedangkan
di desa itu ada suatu pohon besar tempat Raja
Langke Galang dibunuh oleh kakanya raja Tua Darat. Penduduk setempat mempercayai pohon besar itu tumbuh dari
aliran darah sang raja Langke Galang yang mana pohon itu sangat kuat, rindang,
besar dan sejuk sesuai denga sifat raja Langke Galang yang bijaksana semasa
hidupnya. Penduduk menamai pohon itu Langke pohon bijaksana dan perkasa sesuai
sifat sang raja yang rela berkorban untuk semua masyarakat. Berikut ceritanya
Di sebuah desa
ada suatu kerajaan yang sangat luas. Kerajaan itu di pimpin oleh seorang raja
yang sangat kejam dan pelit serta sangat licik. Raja itu sering dipanggil Tua Darat
yang nama aslinya Darat Tama. Raja itu memiliki ribuan pasukan dan kerajaan itu
merupakan kerajaan terkuat di seluruh daerah itu serta kerajaan paling kaya. Raja
sangat baik dengan keluarga kerajaan atau likungan kerajaan, tetapi tidak
demikian dengan penduduknya. Raja memiliki seorang istri sangat cantik dan baik
hati serta sayang penduduk.
Raja
sangat setia kepada istrinya meskipun ia kejam dan pelit, tetapi kepada
istrinya ia sangat menghormati. Raja setiap hari memerintahkan agar pasukannya
selalu latihan karena kerajaan mereka selalu diperebeutkan oleh kerajaan lain, hampir
setiap minggu mereka berperang antarkerajaan. Namun, kerejaan mereka sangat
kuat dan tak terkalahkan. Raja selalu merendahkan semua raja yang ada di
seluruh daerah itu, sehingga seluru raja membenci raja Tua Darat.
Raja memiliki
seorang jendra sangat perkasa dan setia yang bernama Tanah Reno. Tanah Reno
sangat tegas dan sangat dihormati prajuritnya karena sifatnya yang perhatian
dengan semua prajurit. Dari semua kerajaan yang ada di daerah itu hanya satu
kerajaan yang dia lindungi dan berbagi hasil panden serta harta lainnya karena
dikerajaan itu dipimpin oleh adik kandungnya sendiri. Adik nya bernama Langke
Galang memiliki sifat bijaksana, perkasa dan sangat menyayangi sesama manusia. Penduduk
menghargainya dan selalu memberikan hasil panen lebih kepada raja Langke
sebagai balas budi penduduk.
Hingga suatu
hari raja Langke Galang menerima pesan dari seluruh kerajaan mengenai kakanya
yang sangat rakus akan kekuasaan dan ingin merebut semua kerajaan serta harta
kekayaan setiap kerajaan. Raja Langke sangat marah atas ulah kakanya itu. lalu
ia memerintahkan sebagian prajurit dan jendral andalanya yang bernama Rampas
untuk menghampiri raja Darat Tama. Sesampainya di kerajaan Darat Tama adiknya
disambut sangat meriah, mulai dari makanan, minuman, tarian dan berbagai
hiburan lainnya. malam itu mereka makan bersama dan raja Darat menanyakan
prihal kedatangan adiknya yang dadakan itu. Adiknya berpesan agar kakanya
jangan rakus kekuasaan karena kerajaannya sudah memiliki harta berlimpah untuk
apa lagi merampas kerajaan lainya.
Mendengar permintaan
dari sang adik Raja Tama sangat marah karena adiknya ingin menghalangi niat
kakaknya itu. Suasana sangat tegang seluruh prajurit saling menyiapkan posisinya
masing-masing jika ada sesuatu yang terjadi di antara raja mereka. Raja Langke
dengan bijaksananya mengatakan seluruh prajurit tidak perlu panik karena ini
urusan kakak beradik. Lalu raja Langke berpamitan sambil mengingatkan kembalik
kepada kakanya agar segera mengentikan niatnya. Meskipun sang kakak kecewa ia
tetap mengijinkan adiknya pulang ke kerajaannya sendiri.
Setelah sampai
di kerajaan, raja Langke Galang memerintahkan semua prajurit agar segela latihan,
semua prajurit terherankan mengapa sang raja secara dadakan menyruh agar
semuanya latihan, padahal pertemuan dengan kakanya tidak terjadi pertengkaran. Dalam
hati sang Raja Langke ternyata mengetahui niat raja Tanah Reno dari sikapnya
saat pertemuan.
Malam harinya
raja Langke ditatangi seekor ular Raksasa dan sangat panjang berbentuk sebuah
batu. Ular itu berpesan kalian jangan saling membunuh karena aku benci
pemunuhan apalgi satu darah. Ular itu kemudian menghilang, tanpa pikir panjang
raja sendiri menhampiri kakanya ditengah malam untuk menyampaikan pesan
tersebut. Sang kakak tidak memepercayai pesan itu, dia mengatakan itu alasan
kamu saja agar menghentikan niat aku, sekarang kamu pulang besok saya akan
mengancurkan kerajaan utara. Sang adik mengatakan tidak akan ku biarkan itu
terjadi.
Sang adik
pulang ke kerajaan semua prajurit menunggunya karena raja mereka pergi tanpa
ada yang mengetahuinya. Raja memerintahkan semua prajurit agar saat itu juga
mereka harus pergi ke kerajaan kakanya. Jika kakanya tidak mendengarkan dan
ingin berperang kita harus melawanya meskipun jumlah kita tidak sebanding
dengan pasukannya. Sesampainya di kerajaan kakanya tanpa piker panjang sang
kaka yang sedang mempersiapkan prajurit agar menyerang kerajaan utara langsung
menyerang prajurit adiknya tanpa bertanya-tanya lagi. Sang adik mengatakan, kami
kesini untuk memperingatkan agar jangan menyerang kerajaan utara, kami bukan
datang untuk berperang. Tetapi sang kakak terlanjur kecewa dan tetap menyerang.
Pertempuran antara
saudara itu terjadi. Kakak dan adik kini melupakan pesan ular, pertempuran
semakin memanas prajurit sang adik mulai kelelahan karena jumlah mereka
sedikit. Di saat pertempuran semua kerajaan dari utara, timur dan barat bersatu
ikut dalam perang itu. sang kakak merasa dihanati sang adik dikira persatuan
itu rencana sang adik. Begitu banyak prajurit yang meninggal, pertumpahan dara
membuat penduduk histeris ketakutan. Sang adik memberhentikan pertarungan dan
mengatakan yang bertarung biarkan saya dengan saudara sendiri karena ini ulah
kaka ku. Sang kakak menyetujui permintaan sang adik dan mereka bertarung satu
lawan satu. Sang adik kewalahan melawan sang kakak karena tenaganya sudah
terkuras melawan banyaknya prajurit sang kakak. Ketika sang adik terjatuh
kelelahan sang kakak dengan teganya membunuh sang adik.
Peristiwa itu menghebokan
semua prajurit dan penduduk karena raja Langke Galang kalah dalam pertaruhan
itu, penduduk dan raja lainnya mulai kahwatir karena raja yang membela mereka
telah tiada. Tangisan penduduk ditengah pertarungan begitu sedih dan emosional,
ular raksasa mendengar tangisan kesedihan akibat pertumbahan darah itu. lalu,
ular itu keluar dan mengejutkan semua penduduk, prajurit dan para raja. Ular itu
mengutuk raja Tua Darat beserta prajuritnya menjadi berbagai jenis ular. Lalu ular raksasa itu menelan semua
kerajaan beserta raja dan prajurit sampai tidak ada yang tersisa dan ular
raksasa itu menjadi batu. Setelah peristiwa itu terjadi semua raja dan penduduk
yang baik terhindar dari kejadian itu. Para Raja menamai desa itu Galang
penakluk Istana Ular. Sedangkan penamaan istana ular karena sang ular membantu masyarakat
dalam menyelesaikan penderitaan akibat raja Tua Darat.
Setelah kejadian
itu, di desa Galang sering dikejutkan dengan sesosok roh yang sering menyerupai
manusia dan bersifat seperti Tua Darat karena sering mengganggu penduduk. Mereka
menamai roh itu darat atau ba tara, setan yang menyerupai manusia dan sangat
licik untuk mengelabui manusia. Sedangkan di desa itu ada suatu pohon besar
tempat Raja Langke Galang dibunuh oleh kakanya raja Tua Darat. Penduduk setempat
mempercayai pohon besar itu tumbuh dari aliran darah sang raja Langke Galang
yang mana pohon itu sangat kuat, rindang, besar dan sejuk sesuai denga sifat
raja Langke Galang yang bijaksana semasa hidupnya. Penduduk menamai pohon itu
Langke pohon bijaksana dan perkasa sesuai sifat sang raja yang rela berkorban
untuk semua masyarakat.
Istana ular
terletak di Desa Galang, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. Bagi masyarakat
manggarai tempat ini sering dikunjungi tetapi belum terkenal untuk pengunjung
mancanegara. Istana ular ini merupakan sebuah gua yang sangat panjang
diperkirakan 5 km dari mulut gua sampai ekor gua. Belum ada orang yang
menelusuri gua ini sampai di ekor gua. Gua ini sangat unik dan dijaga
masyarakat setempat. demikian cerita singkat atau fiksi mengenai Istana Ular
Belum ada Komentar untuk "Raja Langke Galang Penakluk Istana Ular"
Posting Komentar