Mengenang Pergi :Kisah Si Penjaga Pintu Gereja

 

Mengenang Pergi

:Kisah Si Penjaga Pintu Gereja

Lery. P

 

Senja itu telah menanggalkan peraduannya

Pada suatu kisah di bulan desember.

Aku lupa ia pernah menitipkan senja

Untukku saban hari selepas kepergiannya.

Nak.. nantiku titipkan senja impianmu kepada malam itu.

Barangkali ia tak lupa.

Lalu kubertanya pada sekuntum mawar

tentang senja impianku itu.

Senjamu masih kusimpan rapi

di tempat biasa ia mengenangmu dalam sajak-sajak doanya.

Bahkan setiap kali para musafir itu

melantunkan sajak-sajak doa kepada Sang kata

ia tetap berdiri kokoh kuat dipintu yang nampak tua itu

menjaga senjamu itu.

senjamu itu telah ia daraskan

pada tapak-tapak doa di depan panti suci itu.

Rawatlah senjamu itu

sembari mengenang pergi rintik-rintik hujan

pada saban hari bulan desember itu.

jagalah jangan sampai senjamu itu digores riuh langit.


                                                                                                                             Pencipta Lery. P

2 Komentar untuk "Mengenang Pergi :Kisah Si Penjaga Pintu Gereja"

Unknown mengatakan...

Ketika sahabat saya jadi penulis disitulah saya mengenang masa kecil :v

Anonim mengatakan...

Puitis

Aplikasi Cuan 'Pintarnya'

              Aplikasi Cuan 'Pintarnya'      Di tengah pesatnya perkembangan teknologi di Indonesia, aplikasi Pintarnya telah menja...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel